Selasa, 01 April 2014

Rangkuman Buku Wanita - Wanita Calon Penghuni Surga


Wanita – wanita Calon Penghuni Surga

Setiap muslimah pasti ingin masuk surga untuk menuju ke sana diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dengan dasar iman dan takwa kepada Allas SWT. Karena dunia ini penuh dengan tipu daya, maka kita harus selalu waspada supaya yang kita lakukan tidak sia-sia. Jibril as. pernah berkata kepada Rasulullah saw. : “Wahai Muhammad, hiduplah engkau seberapa pun lamanya, namun engkau pasti akan mati. Cintailah siapa saja yang engkau sukai, namun engkau pasti akan berpisah dengannya. Beramallah semaumu, namun engkau pasti akan mendapat balasannya.”
Setiap muslimah yang mengumpulkan perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan, yaitu berupa pahala di surga; begitu pula sebaliknya, setiap amal yang buruk pasti akan dibalas dengan keburukan dalam bentuk siksaan di neraka.
Rasulullah saw. bersabda: “jalan menuju ke neraka itu diliputi dengan hal-hal yang disenangi hawa nafsu, sedangkan jalan menuju surga diliputi dengan hal-hal yang dibenci hawa nafsu.” (HR. Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah).
Dengan kata lain, surga tidak dapat diraih kecuali dengan menempuh berbagai kesulitan dan neraka tidak dapat dimasuki kecuali dengan menuruti kemauan hawa nafsu. Siapapun yang dapat menerobos penghalang salah satu dari keduanya pasti akan memasukinya.
Salah satu tugas mulia seorang muslimah adalah mendidik anak dan mengajarkan budi pekerti yang baik. Tugas mulia ini adalah tugas yang utama sebagai setiap muslim yang mengaku dirinya memeluk islam. Seorang muslimah yang berhasil mendidik anaknya menjadi generasi yang islami, bukan hanya mengantar anak kepada kehidupan yang mulia. Ia akan menjadi seorang muslimah yang kelak akan diizinkan meraih surga-Nya.
Memperlakukan anak dengan kasih sayang merupakan kewajiban bagi setiap muslimah. Kasih sayang dan perhatian yang tercurah akan membuat sang anak merasa nyaman. Sebaliknya, si anak pun akan menyayanginya. Anak-anak yang kita kasihi akan menjadi salah satu jalan menuju ke surga. Anak merupakan ujian, baik ujian yang ringan hingga menjadi ujian yang tidak mudah dihadapi. Namun kewajiban kita selaku muslimah adalah tetap memperlakukannya dengan penuh kasih sayang. Rasulullah mengatakan bahwa anak-anak tersebut kelak akan menjadi pembuka pintu surga bagi kita.
Rumah yang di dalamnya dihuni oleh anak yatim yang diperlakukan dengan kasih sayang merupakan sebaik-baiknya rumah. Sebaliknya rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan tidak baik maka itulah seburuk-buruk rumah, sebagaimana sabda Rasulullah saw.: “sebaik-baik rumah di kalangan kaum muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan baik; dan seburuk-buruk rumah di kalangan kaum muslim adalah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan buruk.” (HR. Ibnu Majah). Inilah hadis yang menyeru kepada kita selaku muslimah untuk memelihara dan menyantuni anak yatim. Bukan hanya kebahagiaan di dunia yang akan kita peroleh, melainkan pahala kelak di akhirat berupa surga-Nya. Rasulullah saw. telah berjanji kepada setiap muslimin dan muslimah yang merawat anak yatim sebagai temannya di dalam surga.
Wanita yang salehah adalah wanita yang pandai membahagiakan suaminya dengan baik dan taat kepadanya setelah taat kepada Allah swt. Dengan demikian, berbakti kepada suami merupakan ladang amalan mulia bagi setiap muslimah. Rasulullah saw. juga mensyaratkan masuknya seorang wanita ke dalam surga atas keridhaan suami.
Dalam Islam, salam adalah lambang kedamaian. Ucapan salam yang tulus dari seorang muslimah merupakan doa bagi sesamanya. Bagi seorang muslimah yang mengucapkan salam berarti ia telah memanjatkan doa kepada Allah swt. supaya orang yang disalaminya mendapat rahmat dari Allah swt.
Memperkenalkan nilai-nilai islam kepada anak-anak merupakan kewajiban seorang muslimah. Oleh karena itu sejak kecil anak harus diperkenalkan dengan banyak hal yang bermanfaat untuk memperkokoh dasar-dasar keimanannya. Salah satu yang bisa kita lakukan adalah mengajarkannya bergaul dengan ulama. Dengan bergaul dengan mereka anak akan terbiasa mendengar tutur kata dan melihat perbuatan yang baik. Selain mengajarkan sikap menghormati para ulama kepada anak-anak, amal mulia ini bisa kita tularkan kepada sesama muslimah yaitu dengan memberi contoh melalui lisan dan perbuatan. Dengan menghormati para ulama maka kita pun akan termasuk umat muhammad yang kelak diizinkan untuk menghuni surga-Nya.
Allah swt. memberi kesempatan kepada seseorang untuk menjadi menjadi penghuni surga atau menjadi penghuni neraka. Untuk menjadi muslimah calon penghuni surga, Allah menunjukkan banyak jalan atau cara-cara yang harus ditempuh. Jangan takut jika semasa di dunia kita ditimpa banyak cobaan yang berat. Insya Allah, jika kita menghadapinya dengan ikhlas, cobaan-cobaan itulah yang akan menjadi pembuka pintu surga.
Muslimah yang membaca surat Al-Ikhlas, termasuk kedalam wanita calon penghuni surga. Surat al-ikhlas berisi kesempurnaan sifat-sifat tuhan, dan hanya Allah yang Mahasuci dan tiada makhluk yang menyamai-Nya. Membacanya berarti memuliakannya. Surat al-ikhlas juga bisa menjadi bekal menghadapi tantangan kehidupan setiap muslimah.
Setiap manusia tak pernah luput dari dosa. Jika kita menyadari akan dosa kita, segeralah memohon ampunan kepada Allah yaitu dengan istigfar. Istigfar adalah memohon ampunan kepada Allah swt. berisi pengakuan seorang hamba bahwa tiada yang patut disembah dalam kehidupan ini, kecuali Allah. Sebagai manusia biasa kita wajib mengakui seluruh dosa dan memohon ampunan kepada-Nya.
Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi setiap muslim. Saat ini hampir tak ada yang membatasi bahwa perempuan dilarang menuntut ilmu. Laki-laki dan perempuan dalam islam memiliki kesempatan yang sama dalam menuntut ilmu karena mencari ilmu sama dengan mencari jalan menuju surga. Ali ra. pernah berkata: “Barang siapa mencari ilmu, berarti ia sedang mencari surga. Barang siapa mencari kemaksiatan, berarti ia sedang mencari neraka.” Mencari ilmu yang dimaksudkan adalah ilmu yang memberikan manfaat untuk kita. Yaitu ilmu yang wajib diketahui dan dipelajari oleh setiap muslimah yang telah baligh dan berakal sehat. Allah pun akan meninggikan derajat setiap muslimah yang menempuh ilmu dan menyampaikan kepada orang lain untuk kebaikan.
Allah Ta’ala menceritakan sifat ahli surga, salah satunya adalah yang mampu menahan amarahnya (QS. Ali Imran:133). Maksudnya adalah bila mereka marah tidak menampakkannya kepada orang lain sehingga orang lain tidak mengetahuinya. Rasulullah saw. pernah bersabda: “barang siapa yang menahan amarahnya, melapangkan dadanya, suka berbuat kebaikan, menyambung silaturahmi, dan menunaikan amanatnya, maka kelak pada hari kiamat Allah akan memasukkannya ke dalam cahaya-Nya yang paling besar.” (HR. Dailami)
Rasulullah saw. memberikan teladan bahwa sebagai muslimah dilarang membiarkan diri kita banyak bicara. Perbuatan yang perlu kita hindari adalah mengumpat dan menggunjingkan sesama muslimah tentang kehidupan atau perbuatan mereka. Kadang tanpa kita sadari bibir kita begitu mudah mencela atau menyalahkan sesama muslimah. Sikap ini sesungguhnya memberikan keburukan bagi kita, yaitu berkurangnya pahala dan bertambahnya dosa kita. Memelihara lisan bukanlah amalan yang sia-sia atau tidak memberikan manfaat. Manfaat yang dapat kita rasakan semasa didunia adalah orang-orang akan membalas setiap perkataan kita dengan kata-kata yang lembut dan menyejukkan. Rasulullah saw. telah menjamin bahwa setiap muslimah yang pandai memelihara lisannya maka ia akan menjadi penghuni surga.
Islam mengajarkan kepada kita untuk bermurah hati kepada siapa saja. Sesungguhnya bermurah hati merupakan salah satu cara menjemput rahmat Allah swt. baik ketika di dunia maupun di akhirat. Kelak pada hari kiamat Allah swt. akan membebaskan kita dari kesulitan-kesulitan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar